Alat Musik Saluang, Cara Memainkan, Fungsi dan Berasal Dari

Alat musik Salung merupakan alat musik tradisional yang ada di nusantara dan turut dalam membuat harus kesenian Indonesia di kancah internasional. Keberadaan Saluang harus terus dijaga sampai kapan pun juga. Jangan sampai banyak generasi muda tidak lagi mengenal sehingga lupa bagaimana cara memainkan alat musik Saluang. Jika kejadian ironis ini terjadi, maka amat sangat disayangkan sekali. Tiada salahnya kita cegah sebelum semuanya terjadi.

Loading...

Melalui artikel ini, kami akan sampaikan tentang alat musik Saluang untuk pada pembaca yang budiman. Namun karena keterbatasan waktu, kami hanya membahas Saluang terkait dengan asal daerah dan cara memainkannya saja. Dilain waktu akan kami lakukan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Lihat: Alat Musik Gambus

Asal Daerah

Saluang berasal dari daerah Minangkabau atau yang lebih dikenal dengan sebutan Padang, Sumatera Barat. Selain terkenal dengan rumah adat Padang, Minangkabau juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan seni musik. Kekayaan kesenian Minangkabau salah satunya adalah alat musik tradisional yang merupakan warisan leluhurnya.

Cara memainkan Saluang yaitu dengan ditiup melalui mulut. Adapun bahan untuk membuat Saluang adalah bambu tipis atau talang. Keyakinan orang Padang memilih bambu bukan tanpa alasan. Mereka menyatakan bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat Saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Secara klasifikasi, Saluang termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi bentuknya lebih simpel.

Lihat: Alat Musik Sampe

Nah, untuk mengetahui cara membuat Saluang, Anda tidak perlu mengerutkan dahi. Karena cara membuatnya cukup sederhana. Cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Dan panjang Saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pembuatannya yaitu menentukan bagian atas dan bawahnya untuk menentukan pembuatan lubang, kalau Saluang terbuat dari bambu, bagian atas Saluang merupakan bagian bawah ruas bambu.

Sedangkan pada bagian atas Saluang diserut guna dikreasikan dalam bentuk meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. Untuk membuat 4 lubang pada Saluang mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu yang diukur dari bagian atas. Kemudian dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. Untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.

Saluang via pandeka.com

Cara Memainkan

Hal yang penting dalam memainkan alat musik Saluang ini adalah terkait dengan cara meniup dan menarik nafas secara bersamaan, sehingga peniup Saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara yang dikenal dengan nama Manyisiahango ini, dapat dikuasai dengan latihan secara terus menerus. Dan Anda jangan lupa tiuplah dari bagian atas yang telah di runcingkan atau di suai agar nyaman dan mudah mengatur posisi mulut dengan posisi ujung saluang berada pada samping bibir.

Lihat: Alat Musik Kolintang

Kekhasan lain Saluang dan keunikannya terdapat pada gaya memainkan Saluang yang berbeda-beda. Dan setiap daerah di Minangkabau mempunyai teknik tersendiri dalam hal meniup Saluang dimasing – masing daerah. Tiap Nagari di propinsi Sumatera Barat dikabarkan mengembangkan sendiri cara meniup Saluang. Dan tradisi ini yang menyebabkan keragaman gaya meniup dan memainkan Saluang. Satu alat musik cuma berbeda – beda dalam memainkannya.

Daerah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah merupakan nama daerah sekaligus nama gaya dalam meniup Saluang. Bagi Anda yang masih pemula, jangan coba belajar memainkan dengan Gaya Singgalang karena yang dikenal paling sulit. Dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Ratok Solok dari daerah Solok menjadi gaya yang paling sedih di telinga.

Gambar Saluang via Tokopedia

Fungsi

Saluang berfungsi tidak jauh beda, yaitu untuk memberikan hiburan kepada warga setempat dalam pagelaran acara atau upacara adat di daerah Sumatera Barat. Beberapa orang yang memainkan alat musik Saluang hanya untuk mengisi kekosongan waktu, seperti seorang penggembala kerbau yang sedang sendirian menjaga hewannya yang sedang menyantap makanan berupa rumput berwarna hijau. Tetapi ada juga fungsi yang paling khas dari Saluang adalah mengingatkan orang yang mendengarnya akan kampung halamannya. Ini terjadi pada orang Minang yang sedang merantau dinegeri orang.

Oh iya, pertama kali munculnya Saluang adalah di nagari Singgalang Kabupaten Tanah Datar oleh salah seorang penduduk Nagari Singgalang yang bernama ‘si Kalam’. Ketika menemukan alat musik ini berawal dari ide membuat alat bunyi – bunyian sebagai alat untuk mengungkapkan isi perasaan untuk mengisi waktu – waktu senggang. Akhirnya ide ‘si kalam’ ini berkembang terus menjadi sebuah alat kesenian yang mempunyai nilai tersendiri dan menjadi kegemaran masyarakat di sekitarnya.

Lihat: Alat Musik Rebab

Demikian dahulu kami utarakan tentang alat musik Saluang dikesempatan kali ini. Semoga memberikan banyak manfaat kepada para pembaca. Jangan lupa berikan komentar terbaikmu dan bagikan informasi ini kepada teman – teman pada jaringan Komunikasi Daring.

credit: Wikipedia, budaya-indo.com

Loading...

You May Also Like

0 Comments

Silahkan berkomentar

%d bloggers like this: