Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemag) Kamaruddin Amin mengatakan, untuk mencegah munculnya radikalisme dan intoleran, Direktorat Bimas Islam menyiapkan naskah-naskah khotbah yang moderat untuk dibacakan kepada masjid-masjid di seluruh Indonesia.

Kendati demikian, Kamaruddin menyebutkan, Kemag tidak mewajibkan. “Jadi kami menyiapkan naskahnya, kami publish untuk nanti dibaca oleh masjid-masjid yang membutuhkan, tetapi tidak bisa mengharuskan atau mewajibkan karena hal itu tidak realistis,” kata Kamaruddin saat dihubungi Beritasatu.com, Sabtu (3/4/2021).

Bersifat tidak mewajibkan, lanjut Kamaruddin, karena sejauh ini sudah memiliki pengkhotbah atau mubalig yang mempunyai kapasitas baik dan telah memiliki naskah. Kehadiran naskah tersebut diharapkan agar dapat dibaca secara luas.

“Meskipun tidak diwajibkan kami berharap akan dibaca secara luas, karena lewat khotbah-khotbah itu, kita menyampaikan pesan-pesan agama secara moral dan luas,” ucap dia.

Kamaruddin menjelaskan, agama tidak sekedar membicarakan tentang surga dan negara, maka dengan adanya naskah khotbah tersebut, agama dapat dimaknai secara luas seperti agama merespons masalah sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, agama merespons tentang pengembangan ekonomi umat dan agama berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kamaruddin menyebutkan, dalam menyiapkan naskah khotbah yang baik, berkualitas, dan bermutu, Kemag bekerjasama dengan para ulama dan organisasi masyarakat (ormas), hingga akademisi.

“Kami nanti memilih beberapa tokoh agama selama ini memiliki kredibilitas, integritas, dan tentu dipercayakan oleh umat,” kata Kamaruddin. (inv)