16 Tarian Adat Daerah Sulawesi Utara, Fungsi dan Propertinya

Tarian adat daerah Sulawesi yang memiliki ciri khas sangat menarik untuk dipelajri oleh kita sebagai warga Indonesia. Banyak yang dapat dipelajari dari tari asal Propinsi ini, yaitu mulai dari sejarah, fungsi tari sampai saat pertunjukkan memakai properti apa saja. Kemudian, tarian tradisional yang masih ada sampai sekarang dan yang tinggal nama serta kenapa bisa terjadi demikian. Jika tarian adat tinggal sejarah saja, ini adalah bentuk kerugian dalam hal budaya nusantara yang terjadi pengurangan. Perlunya sebuah regulasi yang tepat sasaran guna pertahankan tarian di Sulawesi Utara.   

Loading...

Bicara tarian Khas Sulawesi Utara, sama saja kita bicara akan kekayaan Indonesia. Tarian yang merupakan aset budaya mengandung banyak nilai dan falsafah hidup masyarakat Indonesia. Biasanya tarian adalah cerminan potret kehidupan masyarakat setempat. Karena selalu ada pesan yang disampaikan dari sebuah pertunjukkan tarian daerah. Apakah itu pesan suka cita, duka cita atau pesan lainnya.

Propinsi Sulawesi Utara yang beribukotakan Manado ini sudah pasti banyak orang yang mengenalnya. Tapi berapakah dari populasi rakyat Indonesia yang kenal satu persatu tarian daerah Sulawesi Utara? Kami yakin bisa dihitung jumlahnya. Apatah lagi di era globalisasi ini yang banyak sekali budaya asing berdatangan ke Indonesia. Fenomena ini berhasil mempengaruhi sebagian rakyat Indonesia terpukau bahkan kepo akan eksistensinya. Kemudian secara perlahan lupa akan kebudayaannya sendiri yang harus diperjuangkannya. Inilah yang harus terjadi.

Pada kesempatan yang lalu, kami sudah sempatkan untuk menulis tentang tarian adat daerah Sulawesi Tengah dan tarian adat daerah Sulawesi Barat serta tari adat khas Maluku yang bertujuan untuk saling melengkapi data dan informasi terkait tarian daerah nusantara.

Kini, kita akan bahas satu persatu sesuai dengan topik artikel ini

Kumpulan Tarian Adat Daerah Propinsi Sulawesi Utara

Berdasarkan hasil kerja yang kami lakukan, ada sekitar belasan tarian daerah yang ada di Sulawesi Utara. Selamat Membaca.

1. Tari Adat Kabasaran

Tari Adat Kabasaran (Merahputih)

Tari Kabasaran merupakan tarian sejenis tarian perang yang asalnya dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian tradisional ini umumnya akan digelar oleh para penari pria yang menari dengan memakai pakaian perang ditambah senjata tradisional seperti pedang, tombak serta perisai.

Merujuk pada sejarah, tari Kabasaran ini pada zaman dahulu merupakan tarian perang yang sering dilakukan para prajurit Minahasa sebelum atau sepulang dari medan perang.

Berdasarkan pengakuan masyarakat Minahasa, untuk menarikan tarian ini para penari harus berasal dari keturunan penari Kabasaran juga, ada proses seleksi dilakukan. Hal ini disebabkan setiap keluarga penari dipastikan akan memiliki senjata khusus yang diwariskan secara turun-temurun dan juga dipakai untuk menari Tari Kabasaran.

Zaman berubah, kini tidak adanya perang dan dampaknya kepada tarian ini tidak lagi dijadikan tarian perang. Masyarakat lokal menjadikan tarian ini sebagai tradisi untuk menyambut tamu yang datang.  

2. Tari Adat Maengket

Tari Adat Maengket (WordPress)

Tari adat Maengket kabarnya sudah ada sejak zaman dahulu dan sampai saat ini masih terus lestari eksistensinya. Bisa dibilang keberadaannya sejak masyarakat Minahasa mengenal pertanian, khsusunya pertanian dengan menanam padi di sawah. Para generasi terdahulu memainkan tari Maengket dengan gerakan-gerakan sederhana, yaitu pada saat menanam padi. Pada perkembangannya saat ini, terjadi mordenisasi pada tari Maengket, yaitu pada bentuk gerak tariannya. Hanya saja tidak sampai meninggalkan keaslian terutama syair lagunya.

3. Tari Adat Katrili

Tari Adat Katrili (Indonesiakaya)

Menurut legenda rakyat Minahasa, Tari Katrili merupakan salah satu tari yang dibawa oleh bangsa Spanyol pada waktu mereka datang dengan maksud untuk membeli hasil bumi yang ada di tanah Minahasa. Akibat mendapatkan hasil yang banyak, mereka senang dan menari-nari tarian Katrili.

Singkat cerita, bangsa Spanyol pun mengundang seluruh rakyat Minahasa yang akan menjual hasil bumi mereka untuk menari bersama-sama sambil mengikuti irama musik dan aba-aba. Kini tarian ini boleh juga dibawakan pada waktu acara pasta perkawinan di tanah Minahasa.

4. Tari Adat Kabasaran

Tari Kabasaran adalah Tarian adat yang kebanyakan dibawakan oleh kamu pria, lengkap dengan senjata tajam berupa pedang atau tombak, Tarian kabasaran sangat identik dengan gerakan yang meniru perkelahian ayam jantan. Menurut salah satu tokoh kebudayaan dari Minahasa, Jessy Wenas, Tarian Kabasaran adalah tarian adat untuk perang atau tarian untuk mengawal salah satu tokoh adat penting di Minahasa.

Tari Kabasaran sebenarnya merupakan tarian sakral yang ditarikan secara turun temurun oleh generasi penari Kabasaran. Jika dalam upacara adat Minahasa. Kabasaran adalah prajurit adat yang memiliki otoritas penuh dalam jalannya sebuah upacara adat, mereka dulunya bisa membunuh atau mengusir si jahat yang mengganggu upacara.

5. Tari Adat Tempurung

Tari Adat Tempurung (youtube)

Tempurung merupakan bagian dari cangkang kelapa. Banyak kreatifitas dibuat dari tempurung, dan itu sangat bermanfaat di tempat terpencil. Para petani memfungsikannya sebagai mangkuk, nampan, cangkir, dan bahkan alat musik tradisional, seperti ditunjukkan pada tarian ini. Tarian tradisional ini menggambarkan penghargaan keluarga petani untuk panenan kopra. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pasangan pria dan wanita. 

6. Tari Adat Mane’e

Tari Adat Mane’e (seputarsulut)

Tari adat Mane’e ialah marupakan tarian daerah yang adalnya dari Talaud, propinsi Sulawesi Utara. Seni tari ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan ketika sedang melaut. Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa” dan sampai sekarang ini masih dilakukan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud.

Berdasarkan artinya, Mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan” penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama.

Selain terkenal sebagai daerah berbasis petani, Sulawesi juga sebagi basis daerah yang berprofesi sebagai nelayan.

Berikut penampakana ibu kota Sulawesi Utara diliput dari alat kamera yang bernama Drone:

7. Tari Adat Gunde

Tari Adat Gunde (seputarsulut)

Tari Gunde telah lama menjadi kesenian masyarakat Sangihe Talaud sebagai tari penyembahan kepada Genggona Langi (Allah Semesta Alam), lalu menjadi tari istana dan lantas menjadi milik rakyat atau tari tradisonal Sangihe Talaud. Tari tradisional ini telah mentradisi bagi masyarakat Sangihe Talaud dimana berperan dalam berbagai upacara adat, justru busananya pun mengenakan busana adat yang disebut Laku Tepu. Tari Gunde belum dapat dikembangkan dan masih dipertahankan keasliannya oleh masyarakat sebagai tari yang bersifat sakral.

Gerakan Tari Gunde tampak sederhana, lemah-gemulai dengan iringan lagu Sasambo serta alat musik Tagonggong perlambang kehalusan budi dan keagungan wanita Sangihe Talaud. Para penari gunde terdiri dari 13 orang wanita dan seorang pemimpin tari yang disebut Pangataseng.

Alangkah indahnya jika ada waktu main – main ke sana ya.

8. Tari Adat Tatengesan

Tari Adat Tatengesan (Silontong)

Tari adat Tatengesan ditampilkan pada tahun 1983 dalam rangka memperingati terbentuknya desa Tatengesan. Saat ini desa Tatengesan telah berada di daerah pemerintahan kabupaten Minahasa Tenggara. Tari Tatengesan termasuk tarian tradisional khas daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Minahasa yang diangkat dari cerita rakyat tentang desa Tatengesan. Kemudian oleh kelompok seni budaya di desa tersebut diciptakan sebuah tari dengan judul tari Tatengesan.

Ada kisah heroik pada Tari Tatengesan ini, yaitu sebuah kesenian tari yang mengisahkan tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan para bajak laut Mindanou yang datang dari perairan Filipina. Para bajak laut tersebut sering mengganggu aktifitas masyarakat sehingga semangat untuk melawan dikobarkan melalui syair dan lagu Kiting-kiting.

9. Tari Adat Tumatenden

Tari Adat Tumatenden (seputarsulut)

Tari Tumatenden merupakan nama tari yang diangkat dari cerita yang terjadi pada rakyat lokal dan dalam hal ini sangat berhubungan dengan sejarah (legenda) yang berlokasi di Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Di tempat tersebut berdiam orang pertama yang bermukim ditempat itu yang dikenal sangat rajin mengolah perkebunannya.

Berdasarkan fungsinya, jenis tari Tumatenden termasuk seni tari pertunjukan/seni tomtonasia hiburan sosial. Selain itu bisa juga digunakan pada upacara perkawinan (adat Minahasa). Jumlah penari dalam tari Tumatenden ini terdiri dari 9 putri dan 1 putra.

10. Tari Adat Uwela

Tari Adat Uwela (WordPress)

Tari adat Uwela adalah suatu tari yang dilakukan oleh rakyat Bolaang Mongondow. Pada umumnya, tari tradisional ini cuma dipertontonkan jika ada acara-acara khusus, seperti ketika mengerjakan kebun yang memerlukan tenaga yang banyak untuk melaksanakan tugas tersebut, penjemputan tamu dan lain-lain.

Kesenian tari ini lahir dimana pada zaman dahulu penduduk di daerah Bolaang Mongondow diperintahkan untuk mengadakan kerja bakti (gotong royong) untuk membuat suatu jembatan merupakan kayu yang berbentuk sangat besar maka mustahil kalau hanya dapat diangkat oleh beberapa orang saja. Maka pada kesempatan itu pula diadakan suatu kerja sama (gotong royong) untuk mengangkat bahan-bahan keperluan untuk pembangunan jembatan itu (dalam hal ini kayu).

11. Tari Adat Mesalai

Tari Adat Mesalai (Blogger)

Tari adat Mesalai merupakan salah satu tarian daerah propinsi Sulawesi Utara yang berasal dari kelompok budaya daerah Sangihe Talaud. Sejak abad ke 15 sampai masa penjajahan Belanda, sistem pemerintahan di kepulauan Sangihe Talaud berada dibawah kekuasaan Raja-raja.

Tari Mesalai termasuk salah satu tarian yang diangkat ke istana kerajaan. Tarian yang dulunya oleh masyarakat dijadikan sebagai sarana pemujaan dalam upacara penyembahan kepada Ghenggona (Tuhan) menjadi tarian istana dan diberi nama Tari Gunde yang terdiri dari putri-putri kaum bangsawan. Sedangkan Mesalai yang lahir di lingkungan rakyat biasa tetap menjadi milik rakyat.

12. Tari Adat Mokosambe

Tari Adat Mokosambe (seputarsulut)

Tari Mokosambe merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bolaang Mongondow Sulawesi Utara. Adapun tari ini diangkat dari cerita rakyat Bolaang Mongondow yang mengisahkan tentang tujuh puteri/bidadari yang turun dari khayangan untuk mandi di suatu tempat pemandian yaitu disebuah lereng gunung Kamasaan kecamatan Sang Tombolang Bolaang Mongondow.

Tujuan dari diadakannya Tari Mokosambe ialah untuk memberikan hiburan kepada rakyat. Pencipta tarian ini adalah Harzad Simanon (alm) dengan sumber ceritera rakyat dari bapak Bernard Ginupit. Saat putri-putri sedang mandi ternyata salah satu sayap yakni sayap dari putri bungsu yang bernama “Bua Poyandi“ telah direbut oleh putra Raja yang bernama “Mokosambe”. Akibat dari perbuatan tersebut, Putri bungsu ini tidak bisa kembali ke khayangan.

13. Tari Adat Pasasanggorama

Tari Pasasanggarroma merupakan tari tradisional Sulawesi Utara yang asalnya dari Kabupaten Talaud. Tari ini diangkat dari ceritera rakyat masyarakat Talaud yang menggambarkan tentang bagaimana tatanan kehidupan sosial masyarakat Talaud dahulu dalam melakukan berbagai aktivitas dimana unsur kebersamaan selalu diutamakan.

Oleh sebab itu dalam garapan Tari Pasasanggarroma unsur kebersamaan menjadi inti / tema pengungkapan ekspresi para penari melalui gerak dan alunan musik pengiring tari.

Arti dari Pasasanggarroma adalah saling memberi tumpangan satu sama lainnya.

Adapun orang yang memerankan Tari Pasasanggarroma terdiri dari 24 pasang (pria dan Wanita), memainkan alat musik: Keroncong 5 Orang, Gitar 3 Orang Tambur 4 Orang dengan memakai busana Pakaian daerah Talaud.

14. Tarian Adat Pisok

Tarian Adat Pisok (Youtube)

Tarian Pisok yang asalnya dari Tanah Minahasa Sulawesi Utara ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Minahasa yang selalu hidup rukun, bekerja secara gotong royong, energik dan lincah. Kata Pisok sendiri terinspirasi dari kehidupan burung Pisok. Burung Pisok merupakan burung yang sangat langka di Tanah Minahasa, dan sempat dijadikan filateli Indonesia.

15. Tarian Adat Mahambak Batik

Tarian Adat Mahambak Batik (kamerabudaya)

Tarian Mahambak Batik ini hampir sama dengan tari Maengket. Yang membedakan adalah tari Maramba Batik dipertunjukkan untuk merayakan syukuran atas rumah baru dan lainnya. Dengan begitu, deskripsi tentang tarian ini sudah bisa Anda pahami. Jika ada yang kurang jelas silahkan sampai pada kolom komentar.

16. Tari Adat Lenso

Tari Lenso merupakan tarian muda-mudi dari Minahasa Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh, Tahun Baru dan kegiatan lainnya.

Versi lain menyebutkan, Tari Lenso berasal dari tanah Maluku. Sedangkan sumber lain menyebut tari ini berasal dari Minahasa.

Fungsi lain dari tarian ini adalah ajang pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di mana ketika Lenso (Selendang) diterima merupakan tanda cinta diterima. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.

Akhirnya, selesai juga ulasan tentang tarian adat daerah Sulawesi Utara pada kesempatan kali ini. Semoga memberikan banyak manfaat kepada para pembaca.

Loading...

Penulis nama lain dari Dee yang suka menulis di mana saja. Selain menulis, saya juga suka dengan membaca. Bacaan yang peling di sukai adalah buku sejarah dna biografi.

You May Also Like

Silahkan berkomentar