Anis Matta & Kilau Permata

Oleh : Nandang Burhanuddin

Loading...

Gelar pendidikan, ada yang lebih panjang. Tapi soal knowledge, skill, experience seorang Anis Matta, tak bisa dipandang sebelah mata.

Soal wawasan, AM “sedikit nakal” dalam membaca. Saya sendiri malah baru tahu beberapa buku, yang sudah AM baca sejak 1996.

Soal skill berbahasa dan berdiplomasi, gak ada matinye. Apalagi skill mengartikulasikan kata dengan pilihan diksi yang segar dan cetar. Soal orasi, menggelegar!

Apalagi masalah experience. AM termasuk anak muda yang punya pengalaman lengkap: dakwah, niaga, politik, hingga menebar benih asmara. 2006, saya sempat mengantarnya ber-honeymoon di Puncak dengan gadis Hungaria.

Tiga poin itulah yang membuat para politikus Islamis di Timur Tengah dan Eropa, tak mampu menahan rindu untuk berjumpa. “Datang memberi ilmu, pulang menebar rindu.”

Maan Basyur salah satunya. Pria kelahiran 1944 di Beirut. Dikenal sebagai pemikir dan penulis politik nasionalisme Arab. Tokoh non Palestina yang concern dengan problematika Palestina. Ia tak kuasa menahan ketakjuban itu.

“Anismisme Effect”, begitu kaum nyinyiriyun menuduh para pengagum Anis Matta.

Upaya menjegal AM bukan hanya dilakukan kaum jagal, tapi oleh mereka yang khawatir kursinya terpental.

Pujian Syaikh Ma’an Basyur kepada AM terlontar dengan kata-kata:
انه ليس الشمس وحدها التى تشرق من الشرق بل الحكمة والعلم ايضا
“Ternyata bukan hanya matahari yang terbit dari Timur, tapi hikmah dan ilmu pun (terbit dari Timur).

AM pun dijuluki sosok yang memiliki kemampuan memadukan knowledge dengan praktik riil, itulah hikmah. Hingga AM dijuluki AlMufakkir AlMumayyiz (pemikir brilian)

Matahari kecemerlangan AM bukan sekedar teori. AM sukses mendesain cetak biru dakwah wasathiyyah di Indonesia melalui tarbiyah dan PKS.

AM juga sukses mengerek PKS di 2014 yang Presiden partainya diburu sergap KPK. PKS nangkring dan lolos ET. Bahkan 3 Pilgub dimenangkan.

Akankah matahari hikmah itu kembali menghangatkan spirit juang kader-kader dakwah, saat surveyor memasukkan PKS ke keranjang kutukan “2.7 % dan 3.6 %?”

Sebodoh saya, AM bukan tipe laki-laki yang mudah CLBK. Melihat potens, ide-ide besar dan taktis strategisnya, AM layak menjadi matahari muda dari Timur untuk menjadikan Indonesia sepenggal Firdaus.

Anis Matta berkilau permata. Suka ataupun tidak. Maaf jika ada yang tersinggung atau tersanjung. Gelombang ketiga, yakinlah takkan terbendung!

Loading...

You May Also Like