Tiba-tiba santer beredar kabar Erry Nuradi dipecat sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sumut. Pemecatan itu disebut-sebut dipicu pernyataan Relawan PATEN (Pak Tengku Erry Nuradi) yang menyebutkan kemungkinan akan mengambil sikap abstain alias Golput (golongan putih) atau tidak ikut mencoblos pada Pilkada 2018 terkait gagalnya Erry maju sebagai calon Gubsu.
Dikutip dari laman medanbisnisdaily.com, bahwa di Jakarta sedang bergulir pembahasan pencopotan Erry sebagai pimpinan partai politik besutan Surya Paloh tersebut. Dikatakannya, penyebabnya adalah pernyataan Relawan PATEN yang akan memilih sikap Golput pada 27 Juni yakni saat hari pencoblosan di TPS.
“Isu penggantian Erry cukup kuat, sebab pembahasannya sudah mulai bergulir,” kata sumber yang meminta agar namanya tidak disebutkan itu menjawab medanbisnisdaily.com melalui aplikasi Whatsapp, Senin (15/1/2018).
Erry yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Sumut, katanya, dianggap tidak mampu mengendalikan partai. Sebab pilihan untuk Golput oleh Relawan PATEN dianggap sebagai sikap perlawanan terhadap keputusan Partai Nasdem di Pilgubsu yang mendukung pasangan Edy Rahmayadi-Ijeck.
“Erry Nuradi kan sudah diberi kesempatan selama dua tahun menggalang dukungan partai agar bisa maju sebagai calon Gubsu, tetapi dia tidak mampu,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jumat (12/1/2018) Relawan PATEN yang terdiri atas sejumlah elemen mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan pencalonan Erry Nuradi sebagai Gubsu pada Pilkada mendatang. Mereka menyebutkan sejumlah partai telah menzolimi Erry dengan cara menggagalkan pencalonan dirinya. Relawan PATEN mengklaim memiliki setidaknya dua juta orang anggota yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut.
“Bukan tidak mungkin kami akan memilih sikap Golput pada Pilkada mendatang,” kata Kordinator Sahabat Muda PATEN M. Ari Sugarna ketika itu.
Wakil Sekjend DPP Partai Nasdem Willy Aditya membantah adanya isu pemecatan Erry Nuradi sebagai Ketua Nasdem Sumut. “Ngak bung, masih tetap Ketua DPW,” katanya melalui pesan singkat.
