Fahri Hamzah Sesalkan Sikap Jokowi Saat Diacungkan ‘Kartu Kuning’ oleh Ketua BEM UI

Fahri Hamzah mengkritik sikap Presiden Jokowi yang dinilai tidak terbuka terhadap kritik yang dilakukan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Wakil Ketua DPR itu menganggap hal tersebut adalah bentuk ekspresi dari mahasiswa kepada pemerintah.

Loading...

“Harusnya Jokowi (bilang) siapa itu? BEM? Ah boleh kita ngomong, ayo, apa kritik anda terhadap pemerintah?,” kata Fahri di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/1), dilansir Republika.

Menurutnya, hal itu masih dilakukan di dalam lingkup ruang akademik, sehingga sah-saja saja jika hal tersebut dilakukan. Ia menilai seharusnya presiden tidak boleh membawa segala macam bentuk feodalisme dan kekuasaan ke dalam kampus.

“Di situ tempat kita berpikir. Orang menyatakan pendapatnya secara bebas. Itu yang sangat saya sesalkan, nuansanya itu nuansa birokrasi itu,” ujarnya.

Fahri juga melayangkan kritik kepada pihak rektorat UI yang seolah-olah bertindak membatasi penyampaian pendapat di mimbar akademik. Tidak hanya itu, Ia juga mengkritik Jokowi yang datang ke UI dengan membawa banyak aparat ke dalam kampus.

Menurutnya, jika simbol-simbol kekuasaan hadir di kampus, itu merupakan wujud dari simbolisasi represi terhadap kebebasan akademik. “Ke kampus itu datang dengan sistem pengamanan minimal gitu loh, yang melekat aja kepada presiden dan utamakan operasi intelijen,” ucapnya.

Sebelumnya diketahui seorang mahasiswa berbaju batik merah berdiri dengan mengacungkan sebuah buku berwarna kuning kepada Jokowi yang baru saja berpidato di Dies Natalies ke-68 Universitas Indonesia. Pria yang diketahui Ketua BEM UI itu berlaku seperti wasit yang mengacungkan kartu kuning. Ia kemudian diamankan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Loading...

You May Also Like

Silahkan berkomentar