4 Rumah Adat Daerah Sulawesi Tenggara dan Namanya

Nama rumah adat yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara sangat bervariasi macamnya. Ini adalah dampak dari perjalanan sejarahnya. Maka dari itu butuh penjelasan yang menyeluruh terkait hunian khas tersebut. Mulai dari penjelasan tentang warna, bahan bangunan, sampai nilai – nilai yang terkandung pada situs budaya yang harus dilestarikan oleh pemerintah itu dan didukung oleh semua masyarakat setempat.

Loading...

Menjelaskan tentang rumah tradisional Sulawesi Tenggara sama saja dengan memberikan penjelasan tentang wilayah Kendari yang merupakan ibukotanya. Banyak warisan sejarah yang ada diwilayah tersebut dan menarik untuk disampaikan kepada pembaca. Mulai dari tradisi adat, tarian adat, senjata tradisional dan warisan adat lainnya.   

Sebagian tempat tinggal adat yang dulu dipakai orang pada zaman dahulu, kini hanya sebagai ikon Sulawesi Tenggara saja. Beberapa lainnya bahkan ada yang dijadikan sebagai destinasi wisata bagi pemerintah daerah. Tujuan diterapkan hal ini guna melestarikan dan mengenalkan budaya lokal kepada dunia internasional. Dampak positif lainnya adalah meningkatkan pendapatan daerah dan meneguhkan kepemilikan. Hal ini pula yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Aceh. Dimana banyak rumah adat yang ada di Aceh banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal bahkan sampai turis mancanegara, khususnya Malaysia.

Sebelumnya, kami sudah menyampaikan tentang rumah adat Kalimantan Timur dan juga rumah adat Riau pada beberapa waktu yang lalu. Anda dapat membacanya jika sudah selesai membaca artikel ini.

Ada banyak cara untuk mendapatkan informasi mengenai rumah klasik yang ada di Sulawesi Tenggara. Salah satunya adalah melalui laman internet atau yang populer disebut komunikasi Daring. Melalui alat komunikasi modern ditangan, Anda sudah bisa mendapatkan penjelasan tentang apa saja rumah adat Sulawesi Tenggara bukan?

Baiklah, berikut kita bahas satu persatu rumah adat daerah Sulawesi Tenggara untuk lebih mengenalnya. Selamat membaca!

1. Rumah Adat Buton

Rumah Adat Buton via Blogger

Rumah adat Buton berasal dari Sulawesi Tenggara ini dikenal juga dengan nama Banua Walio, dan yang ditempati oleh sultan dinamakan dengan Malige. Secara umum, masyarakat lebih mengenal Malige dengan sebutan rumah adat buton. Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung dengan atap pelana bertumpang dua. Untuk rumah bangsawan yang cukup berpengaruh, bentuk bangunan bisa setinggi empat lantai di mana ruang bubungan juga akan digunakan menjadi tempat untuk melakukan aktivitas.

Tiang penyangga rumah adat ini diteruskan dari bawah hingga atas dan dari atap akan ditumpangkan pada pondasi umpak berbentuk piramida terpancung. Bagian tangga utama untuk mencapai lantai panggung cukup besar dan luas yang berada di bagian depan. Sebelum sampai di bagian dalam rumah, akan terdapat teras yang lebarnya sama dengan tangga. Baik tangga dan juga teras akan dibatasi dengan pagar karawang pendek.

Denah rumah adat ini sendiri memanjang ke arah belakang dengan lima buah tiang depan yang mengartikan empat modul struktur pada bagian depan. Sedangkan untuk sisi lain, jumlah tiang samping akan berbeda yang disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Jika jumlah tiang empat, maka rumah tersebut milik rakyat biasa, jika sebanyak enam maka digunakan bangsawan dan jika berjumlah delapan maka ditempati oleh Sultan.

2. Rumah Adat Mekongga

Rumah Adat Mekongga via Blogger

Rumah adat Mekongga adalah rumah adat Suku Raha atau lebih dikenal dengan sebutan Mekongga yang berarti Poiaha. Rumah adat ini berukuran luas dan besar dengan bentuk segi empat. Rumah adat Sulawesi Tenggara yang satu ini merupakan jenis rumah panggung dengan dua belas tiang penyangga, 30 anak tangga yang memiliki arti 30 helai bulu sayap burung kongga dan juga memiliki empat buah ruang atau bilik.

Material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini adalah dari kayu dan juga beratap dan disanggah dengan beberapa buah tiang besar dengan tinggi sekitar 20 kaki dari permukaan tanah. Rumah adat Mekongga ini ada di sebuah tempat yang terbuka khususnya di dalam hutan dan dikelilingi dengan rumput alang dengan bangunan setinggi 60 hingga 70 kaki. Rumah ini dipakai sebagai tempat raja melakukan berbagai acara yang bersifat seremonial atau upacara adat.

3. Rumah Adat Laikas

Rumah Adat Laikas via Google Image

Rumah adat Laikas merupakan rumah dari suku Tolaki yakni suku yang tinggal di sekitar kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Utara. Rumah adat laikas ini memiliki bentuk rumah panggung yang biasanya terdiri dari tiga hingga empat lantai. Bagian bawah atau kolong rumah adat laikas ini digunakan untuk memelihara hewan ternak seperti ayam atau babi. 

Lantai pertama dan lantai kedua rumah ini akan dipakai sebagai tempat tinggal raja dan permaisuri, sedangkan lantai ketiga akan digunakan untuk menyimpan berbagai benda pusaka. Sedangkan lantai keempat dipakai sebagai area untuk beribadah dan bersemedi. Pada bagian kanan dan juga kiri lantai kedua terdapat ruangan khusus yang akan dipakai untuk menenun kain atau pakaian tradisional yang disebut dengan bone.

Keunikan dari rumah adat laikas atau malige ini adalah tidak memakai bahan logam sama sekali seperti paku, namun hanya menggunakan semua bahan yang sudah disediakan alam seperti kayu dan bagian atap terbuat dari rumbai alang alang atau nipah. Sedangkan untuk balok kayu akan dipakai untuk tiang dan untuk dinding atau badan rumah memakai material papan. Semuanya ini akan disatukan menjadi bangunan menggunakan serat kayu atau pasak kayu.

4. Rumah Adat Banua Tada

Rumah Adat Banua Tada via holobis.net

Rumah Adat Banua Tada merupakan salah satu peninggalan kesultanan Buton yang masih bisa dijumpai hingga kini. Salah satu ciri khas rumah adat ini adalah terdapat ornamen hiasan maupun simbol-simbol yang banyak  terpengaruh oleh ajaran Tasawuf. Mayoritas rakyat Buton beragama islam Sebab itu Rumah adat ini menjadi bukti eksistensi peradaban islam di kerajaan Buton pada zaman dahulu.

Rumah Adat Banua Tada merupakan rumah adat berbentuk panggung dengan material utamanya berupa kayu tanpa memakai paku sebagai penyambung antara satu bagian dengan yang lainya. Secara bahasa, rumah banua tada tersusun atas dua suku kata yaitu Banua (rumah) dan Tada (siku). Sehingga Banua Tada dapat diartikan rumah siku.

Secara umum, rumah adat Banua Tada mempunyai 3 jenis diantaranya, Banua tada tare pata pale merupakan rumah siku yang memiliki empat tiang sebagai tenpat tinggal pejabat dan pegawai istana. Kamali atau malige merupakan tempat tinggal raja dan para keluarganya. Banua tada tare talu pale, merupakan rumah bagi masyarakat biasa yang memiliki tiga buah siku.

Lihat: Rumah Adat Sumatera Selatan

Usai membaca artikel diatas, kami yakin Anda sudah mengenal atau tahu satu persatu rumah adat daerah Sulawesi Tenggara. Anda bisa menambahkannya jika ada menemukan belum ada yang kami sampaikan dengan menulis pada laman komentar dibawah ini. Dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda untuk mampir ke blog ini.

Loading...

You May Also Like

Silahkan berkomentar