Syarat Demokrat Dukung Prabowo Capres Harus Singkirkan PKS dan PAN

Prabowo Subianto mendapat suntikan tambahan partai politik dalam koalisi pendukungnya sebagai capres di Pilpres 2019. Yakni dari Partai Demokrat.

Loading...

Dukungan itu disuarakan DPD Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta yang memutuskan usulan dukungan untuk Pilpres 2019.

Dukungan kepada Prabowo itu didapat melalui dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) yang digelar Senin (23/7/2018) kemarin.

Usulannya, Demokrat Jakarta meminta pengurus pusat (DPP) untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS dan PAN.

“DPC se-DKI Jakarta serta anggota Fraksi PD-PAN DPRD DKI Jakarta dalam Rakorda DPD PD,”

“Berdasarkan hasil musyawarah mufakat dengan ini memutuskan/merekomendasikan berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PAN,” dalam keterangan tertulis diterima redaksi.

Selain mendukung untuk berkoalisi dengan tiga partai itu, Demokrat Jakarta juga mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Akan tetapi, dukungan kepada mantan menantu Presiden Soeharto itu jelas sama sekali tidak gratis.

Ada syarat wajib yang harus bisa dipenuhi Prabowo untuk bisa mendapatkan dukungan tersebut.

Pasalnya, sebagai syarat utama, Danjen Kopassus itu harus mengawini Ketua Kigasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres di Pilpres 2019 mendatang.

“Dengan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden wajib AHY,” lanjutnya.

Meski mendukung Prabowo sebagai capres, tak menutup kemungkinan jika akhirnya koalisi mengusulkan capres lain selain Prabowo Subianto.

“Berkoalisi dengan Partai Gerindra tidak wajib calon presidennya Bapak Prabowo Subianto atau mendukung calon presidennya orang lain,” jelas keterangan tersebut.

“Semoga rekomendasi ini dapat membawa Indonesia menjadi lebih sejahtera dan adil sesuai cita-cita bangsa Indonesia,” lanjutnya.

Untuk diketahui, PKS dan PAN sendiri sudah lebih dulu menyatakan dukungan bergabung dalam koalisi bersama Partai Gerindra.

Dua parpol tersebut juga sama-sama mengajukan kadernya untuk dipilih salah satu sebagai cawapres.

Dari PKS, menyodorkan sembilan nama kader. Diantaranya yang disebut cukup kuat adalah Ahmad Heryawan dan Salim Segaf Al-Jufri.

Sementara dari PAN, ada nama Zulkifli Hasan, Amien Rais, Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa.

Disebut-sebut, nama-nama yang disodorkan PKS dan PAN itu adalah syarat wajib koalisi.

Di sisi lain, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga disebut cukup kuat sebagai perwakilan dari nonparpol. (pjst)

Loading...

You May Also Like

Silahkan berkomentar