Trump Ancam Palestina: Negosiasi atau Kehilangan Bantuan Ratusan Juta dari AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam rakyat Palestina bahwa mereka akan kehilangan bantuan ratusan juta dollar dari Washington jika menolak negosiasi damai dengan Israel. Trump juga menganggap orang-orang Palestina tidak sopan karena menolak kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence.

Loading...

Ancaman pemimpin Gedung Putih ini disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, hari Kamis.

”Ketika mereka tidak menghargai kami seminggu yang lalu dengan tidak membiarkan wakil presiden kami yang hebat melihat mereka, serta kami memberi mereka dukungan dan bantuan ratusan juta dollar, jumlah yang luar biasa, jumlah yang tidak ada yang mengerti,” kata Trump.

“Uang itu ada di atas meja dan uang itu tidak pergi kepada mereka kecuali jika mereka duduk dan menegosiasikan perdamaian,” lanjut Trump.

”Dan mereka (Palestina) juga harus berdamai, atau kita tidak lagi berurusan dengan hal itu,” sambung Trump, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/1/2018).

Trump dalam pertemuan itu berjanji pada Netanyahu bahwa kedutaan AS akan pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tahun 2019, seperti yang diperintahkannya pada bulan Desember 2017 lalu.

”Jadi, saya akan mengatakan bahwa topik tersulit yang harus mereka bicarakan adalah Yerusalem. Kami membawa Yerusalem ‘off the table’, jadi kami tidak perlu membicarakannya lagi. Mereka tidak pernah melewati Yerusalem,” kata Trump.

Ditanya Times of Israel, apa maksud kalimat ”off the table” dan apakah akan ada bagian Palestina di Yerusalem, Trump enggan menjawabnya. ”Pertanyaan selanjutnya,” kata Trump meminta wartawan mengajukan pertanyaan lain.

Komentar Yerusalem “off the table” menarik reaksi keras dari Otoritas Palestina (PA). Secara harfiah, kalimat itu bisa diartikan bahwa masalah Yerusalem tidak di meja pembahasan AS lagi, sehingga peluang Palestina mendapatkan kota suci itu sudah habis.

“Yerusalem tidak berada di luar meja perundingan, sebaliknya AS berada di luar konsensus internasional. Mereka yang mengatakan bahwa Yerusalem ‘off the table’, yang mengatakan bahwa perdamaian tidak masuk hitungan,” kesal Saeb Erekat, juru runding utama dan pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

”Trump bisa membeli banyak barang dengan uangnya, tapi dia tidak akan bisa membeli harga diri bangsa kami,” kata Erekat, merespons ancaman Trump.

Jika AS memotong bantuan ke Palestina, hal itu dapat menyebabkan ketegangan di Timur Tengah meledak. Demikian disampaikan diplomat Rusia Vasily Nebenzya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis.

”Kami tidak dapat membiarkan orang-orang Palestina menemukan diri mereka dalam situasi seperti itu,” ujarnya.

Sumber: Sindonews

Loading...

You May Also Like

Silahkan berkomentar