Soal Utang Negara, Luhut Nantang Debat: Yang Kalah Cium Kaki

Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan kembali pasang badan. Dia tak terima Presiden Jokowi terus diserang isu utang. Kemarin, dia menantang debat para pengritik. Taruhannya: yang kalah cium kaki.

Loading...

Tantangan Luhut idisampaikan saat menghadiri Sarasehan Nasional yang digelar di JS Luwansa, Jakarta, kemarin. Dia gerah dengan berbagai serangan berbagai tokoh yang ditujukan kepada Jokowi. Menurut dia, pertumbuhan utang pemerintah saat ini masih lebih rendah dibanding sebelum-sebelumnya. Apalagi penarikan utang saat ini lebih banyak dipakai untuk membangun infrastruktur. Bukan digunakan untuk yang tak produktif.

Kata dia, utang pemerintah saat ini tidak lagi government to government. Tapi untuk proyek pembangunan. “Itu terjadi perubahan. Nah, orang bilang utang. Ini utang kita rendah,” kata Luhut. Selain itu, Luhut juga menyebut pemerintah sudah mengelola utang dengan baik.

Dia pun menerima dengan terbuka jika ada yang mengkritik soal utang pemerintah. Dia siap berdebat soal ini. Menurut dia, orang yang melontarkan utang telah berbohong kepada publik karena tidak disertai dengan data yang tepat.

“Kalau saya salah, saya cium kaki kau. Tapi kalau kau salah, kau cium kaki saya. Nggak ada yang datang, nggak ada yang berani,” ungkapnya.

Sebelumnya, ada beberapa tokoh nasional mengkritik utang pemerintah. Dengan tajam. Mereka antara lain ekonom senior Rizal Ramli, Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga politisi senior PAN Amien Rais.

Berapa utang pemerintah saat ini? Per Mei 2018, total utang pemerintah per Mei 2018 sebesar Rp 4.169,09 triliun. Utang ini turun Rp 11,52 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 4.180,61 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah berkomitmen akan terus mengelola utang sesuai aturan. Berdasarkan UU, total nominal utang pemerintah pun masih jauh dari batas yang ditetapkan. Yaitu 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Saat ini, rasio utang terhadap PDB masih di kisaran 29 persen.

Sebelumnya, Rizal Ramli mengritik tajam pengelolaan utang yang dilakukan pemerintah. Menurut dia, ekonomi saat ini sudah lampu setengah merah. Hal itu terlihat dari utang dengan neraca perdagangan.

Selain itu indikator ekonomi lain yang juga dilihatnya semakin memburuk seperti nilai tukar rupiah yang terus anjlok hingga daya beli masyarakat yang tak kunjung membaik.

Menurutnya kondisi itu dipantau investor asing. Alhasil banyak investor yang khawatir yang kemudian menarik dananya dari pasar modal.

“Meskipun Menkeu menyerahkan laporan ke Presiden bahwa kita surplus. Bilang ekonomi kita baik-baik saja. Padahal investor asing itu pintar-pintar. Dia bisa menganalisa dari CDS (Credit Default Swap) negara kita dari komputernya,” tutur Rizal. (Rmol)

Loading...

You May Also Like

Silahkan berkomentar